Sabtu, 27 Oktober 2012

Foto Yang MENYENTUH HATI


Sedih rasanya melihat foto-foto ini, Sampe tak kuasa rasanya menahan apa yang Sedang terjadi..
Orang tua renta ini sedang menahan rasa sulitnya derita yang dilaluinya dengan sebatang rokok, dan berfikir mengapa sulit derita yang sedang dialaminya..
Seorang anak ber usia 9 bulan sudah merasakan dingin udara dunia, karena orang tuanya tak memiliki apa apa hanya memiliki se utas pakaian yang lekat di badan..
Raut muka se orang peminta peminta di Lampu Merah Di Kota Yogyakarta, Ia sedang menulis syair indah bagi derita apa yang sedang dirinya hadapi..
Nenek – nenek sedang membersihkan trotoar untuk menggelar daganganya, Pantaskah jika melihatnya? haruskah kita membiarkanya?.. Adilkah semua itu?..

Foto-foto Kasih Sayang Orang Tua Hewan yang Menyentuh
















Semut dan kepompong


Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak…terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam,”Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana”. “Menjadi kepompong memang memalukan!” “Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau”, ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam.“Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong…tolong,” teriak si semut.
“Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya…?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat… sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?” Yah, aku sadar…. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang…?” kata si semut pada kupu-kupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya…? Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Moral : Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina, karena siapa tahu yang dihina lebih baik kedudukannya daripada yang menghina. 

RASA KASIH TERLIHAT DALAM MATA


Sore itu adalah sore yang sangat dingin di Virginia bagian utara, berpuluh-puluh tahun yang
lalu. Janggut si orang tua dilapisi es musim dingin selagi ia menunggu tumpangan
menyeberangi sungai. Penantiannya seakan tak berakhir. Tubuhnya menjadi mati rasa dan
kaku akibat angin utara yang dingin.
Samar-samar ia mendengar irama teratur hentakan kaki kuda yang berlari mendekat di atas
jalan yang beku itu. Dengan gelisah iamengawasi beberapa penunggang kuda memutari
tikungan.

Ia membiarkan beberapa kuda lewat, tanpa berusaha untuk menarik perhatian. Lalu, satu lagi
lewat, dan satu lagi. Akhirnya, penunggang kuda yang terakhir mendekati tempat si orang tua
yang duduk seperti patung salju.
Saat yang satu ini mendekat, si orang tua menangkap mata si penunggang...dan ia pun berkata, "Tuan, maukah anda memberikan tumpangan pada orang tua ini ke seberang ? Kelihatannya
tak ada jalan untuk berjalan kaki."
Sambil menghentikan kudanya, si penunggang menjawab, "Tentu. Naiklah." Melihat si orang tua tak mampu mengangkat tubuhnya yang setengah membeku dari atas tanah, si penunggang
kuda turun dan menolongnya naik ke atas kuda.

Si penunggang membawa si orang tua itu bukan hanya ke seberang sungai, tapi terus ke
tempat tujuannya, yang hanya berjarak beberapa kilometer. Selagi mereka mendekati pondok
kecil yang nyaman, rasa ingin tahu si penunggang kuda atas sesuatu, mendorongnya untuk
bertanya, "Pak, saya lihat tadi bapak membiarkan penunggang2 kuda lain lewat, tanpa berusaha meminta
tumpangan. Saya ingin tahu kenapa pada malam musim dingin seperti ini Bapak mau menunggu
dan minta tolong pada penunggang terakhir. Bagaimana kalau saya tadi menolak dan meninggalkan bapak di sana?"
Si orang tua menurunkan tubuhnya perlahan dari kuda, memandang langsung mata si penunggang kuda dan menjawab, "Saya sudah lama tinggal di daerah ini. Saya rasa saya cukup
kenal dengan orang."Si orang tua melanjutkan, "Saya memandang mata penunggang yang lain, dan langsung tahu bahwa di situ tidak ada perhatian pada keadaan saya. Pasti percuma saja saya minta tumpangan.

Tapi waktu saya melihat matamu, kebaikan hati dan rasa kasihmu terasa jelas ada pada
dirimu. Saya tahu saat itu juga bahwa jiwamu yang lembut akan menyambut kesempatan
untuk memberi saya pertolongan pada saat saya membutuhkannya."
Komentar yang menghangatkan hati itu menyentuh si penunggang kuda dengan dalam. "Saya
berterima kasih sekali atas perkataan bapak", ia berkata pada si orang tua. "Mudah-mudahan
saya tidak akan terlalu sibuk mengurus masalah saya sendiri hingga saya gagal menanggapi kebutuhan orang lain.."

Seraya berkata demikian, Thomas Jefferson, si penunggang kuda itu, memutar kudanya dan
melanjutkan perjalanannya menuju ke Gedung Putih.
The Sower's Seeds - Brian Cavanaugh.
Kau tak akan pernah tahu kapan kau akan memerlukan orang lain, atau kapan seseorang memerlukanmu. Kebijakan dari seluruh hidupmu melukis sebuah citra dimatamu, yang
membantu orang lain melihat, menemukan pertolongan yang ia butuhkan, dan bahwa masih ada
keutamaan lain di dunia ini dari pada sekedar peduli dengan dirimu sendiri, yaitu
kepedulianmu pada orang lain, sahabatmu atau benar-benar orang lain.
Maka bila ada sahabat atau seseorang memerlukan perhatian atau bantuanmu, atau meminta
maaf atas satu kesalahan, itu karena ia menghormati dan menghargai kebaikan yang pasti ada
dalam jiwamu. Kau dapat menghormati juga permintaan itu, atau kau meninggalkannya di tengah jalan sendirian.

Malam-Malam Nina


Ini sudah hari ke empat Nina kelihatan murung. Kian hari wajahnya semakin mendung dengan mata nanar dan bisu. Kerjanya setiap hari bangun dengan masai lalu duduk termenung.Sebetulnya itu bukan urusanku. Karena Nina bukan siapa-siapaku. Ia hanya menyewa sebuah kamar di rumahku. Ia tinggal bersamaku baru dua bulan ini. Tetapi entah kenapa aku langsung menyukainya.Rumahku tidak terlalu besar. Juga tidak terlalu bagus. Sederhana saja. Rumahku berada di kampung yang dindingnya rapat dengan tembok rumah sebelah. Ada tiga kamar kosong. Tetapi aku tinggal sendirian. Karenanya aku menyewakan kamar-kamar kosong itu untuk menunjang hidupku di samping aku membuka sebuah warung kelontongan kecil di depan rumah.Penghuni kamar pertama adalah Anita. Ia cantik dan selalu wangi karena ia bekerja sebagai seorang beauty advisor kosmetik terkenal di counter kosmetik sebuah plaza megah. Anita supel, periang dan pandai berdandan.Kamar kedua dipakai oleh Tina. Ia juga cantik. Katanya ia bekerja di sebuah restaurant. Tetapi yang mengantarnya pulang selalu bukan laki-laki yang sama. Kepulan rokok mild juga tidak pernah lepas dari bibirnya yang seksi.Tetapi aku bukan tipe pemilik kost yang rese’. Mereka kuberi kunci pintu supaya bila pulang larut malam tidak perlu mengetuk-ngetuk pintu dan membuatku terganggu. Aku tidak terlalu pusing dengan apa pun yang mereka kerjakan. Toh mereka selalu membayar uang kost tepat waktu. Bukan itu saja, menurutku, mereka cukup baik. Mereka hormat dan sopan kepadaku. Apa pun yang mereka lakoni, tidak bisa membuatku memberikan stempel bahwa mereka bukan perempuan baik-baik.Nina datang dua bulan yang lalu dan menempati kamar ketiga. Kutaksir usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Paling-paling hanya terpaut dua tiga tahun di bawahku. Ia tidak secantik Anita dan Tina, tetapi ia manis dan menarik dengan matanya yang selalu beriak dan senyumnya yang tulus. Ia rapi. Bukan saja kamarnya yang selalu tertata, tetapi kata-katanya pun halus dan terjaga. Ia membuatku teringat kepada seorang perempuan yang nyaris sempurna. Perempuan di masa lampau yang…ah…aku luka bila mengingatnya.Oh ya, Nina juga tidak pernah keluar malam. Ia lebih banyak berada di rumah, bahkan ia tidak segan-segan membantuku menjaga warung. Kalaupun ia keluar rumah, ia akan keluar untuk tiga sampai empat hari setelah menerima telepon dari seseorang laki-laki. Laki-laki yang sama.Bukan masalah kemurungannya saja yang aneh bagiku. Tetapi sudah dua minggu terakhir Nina tidak pernah keluar rumah. Bahkan tidak menerima atau menelepon sama sekali. Yang tampak olehku hanyalah kegelisahan yang menyobek pandangannya. Dan puncaknya adalah empat hari terakhir ini."Nina, ada apa? Beberapa hari ini kamu kelihatan murung…," aku tidak bisa mengerem lidahku untuk bertanya, ketika kami hanya berdua saja di rumah. Warung sudah tutup pukul sepuluh malam. Anita dan Tina belum pulang. Tetapi Nina kulihat masih termangu dengan mata kosong.Ia menoleh dengan lesu setelah sepersekian menit diam seakan-akan tidak mendengarkan apa yang aku tanyakan. Kemurungan tampak menggunung di matanya yang selalu beriak. Tetapi ia cuma menggeleng."Apa yang sekiranya bisa Mbak bantu?" aku tidak peduli andai ia menganggapku rese’.Lagi-lagi hanya gelengan. Ia masih duduk seperti arca membatu. Tapi mampu kubaca pikirannya gentayangan. Rohnya tidak berada di tubuhnya. Entah ke mana mengejewantah.Nina memang tidak pernah bercerita tentang dirinya, tentang orang tuanya, asalnya, sekolahnya, perasaannya, atau tentang laki-laki yang kerap meneleponnya. Aku sendiri juga tidak pernah menanyakannya. Mungkin ada hal-hal yang tidak ingin dia bagi kepada orang lain. Maka biarlah ia menyimpannya sendiri. Bukankah aku juga seperti itu?Sepi terasa lindap, seakan menancapkan kuku-kukunya mengoyak angin yang terluka. Hening itu benar-benar ada di antara aku dan Nina. Aku merasa tersayat. Karena sunyi seperti ini sudah kusimpan lima tahun lamanya. Kenapa sekarang mendadak hadir kembali?Lalu aku bangkit dari dudukku, mengambil satu seri kartu sebesar kartu domino. Tetapi yang tergambar bukan bulatan-bulatan merah. Tetapi berbagai macam bentuk berwarna hitam. Aku menyimpannya sudah lama. Sejak mataku selalu berembun, lalu embun itu menitik di ujung hati. Sejak sepi yang tanpa warna mulai mengakrabi aku. Sejak itulah aku mulai berbagi resah dengan kartu-kartu ini. Mereka banyak memberiku tahu tentang apa saja yang aku ingin tahu.Anita dan Tina sering melihatku bermain dengan kartu-kartuku di tengah malam ketika mereka pulang. Sejak melihatku bermain dengan kartu-kartu ini, mereka juga sering ikut bermain. Ada saja yang mereka ceritakan padaku melalui kartu-kartu ini. Jualan yang sepi, para langganan yang pelit memberikan tips sampai kepada pacar-pacar mereka yang datang dan pergi.Aku menyulut sebatang dupa India. Aromanya semerbak langsung memenuhi ruangan. Aku suka. Setidaknya mengusir hampa yang sejak tadi mengambang di udara. Kukocok setumpuk kartu itu di tanganku. Kuletakkan di atas meja di depan Nina."Mari, temani Mbak bermain kartu. Ambillah satu…," ujarku.Mata Nina memandangku. Bibirnya tetap rapat. Tetapi matanya mulai berembun. Dengan sebuah gerakan lamban tanpa semangat ia mengambil sebuah kartu. Lalu membukanya."Ah! Hatimu sedang kacau, sedih, kecewa, tidak menentu. Kau terluka," gumamku ketika melihat kartu yang dibukanya.Seperti aku dulu…, aku melindas gelinjang rasa yang sudah lama kupendam.Aku mulai membuka kartu-kartu berikutnya. "Kau sedang memikirkan seseorang,…ah bukan…kau merindukannya…penantian… jalan panjang…menunggu…kau menunggu seorang laki-laki?""Ya," suaranya gamang terdengar seperti datang dari dunia lain.Kuteruskan membuka kartu-kartu itu. "Menunggu… halangan… perempuan…dia beristri?" kutanya ketika tampak olehku gambaran seorang perempuan di atas kartu itu."Ya," kali ini suaranya seperti cermin retak berderak. Ia luka sampai seperti sekarat.Kurasakan derak-derak itu sampai menembus batinku. Kenapa seperti yang pernah kurasakan lima tahun lalu?"Kamu mencintainya, Nina?""Amat sangat!" kali ini ia menjawab cepat.Kuhela napas panjang. Kubiarkan kartu-kartu berserakan di antara aku dan Nina. Kulihat jantungnya seperti bulan tertusuk ilalang."Tetapi ia mengecewakanku, Mbak. Ia mengkhianati aku." Ia tidak mampu lagi menyembunyikan suara gemeretak hatinya yang bagaikan bunyi tembikar terbakar."Ia mengkhianati kamu? Bukannya ia yang mengkhianati istrinya? Bukankah ia sudah beristri?" aku bertanya, berpura-pura bodoh karena berusaha menyingkirkan masa lalu yang mulai menggigiti sanubariku. Perih itu masih terasa."Ya. Dia beristri. Tapi istrinya jahat sekali. Ia ingin meninggalkannya. Ia mencintaiku. Kami punya rencana masa depan," jawabnya naïf dan lugu.Astaga! Seperti itukah diriku lima tahun silam? Aku benar-benar seperti melihat cermin diriku.Kepulan asap dupa melemparku ke kepulan asap lain yang sama pekatnya lima tahun yang lalu. Aku berada di dalam kepulan-kepulan asap rokok tebal dari mulut para lelaki berduit yang kutemani duduk-duduk, minum, sampai ke kamar tidur. Para lelaki yang mabuk kepayang karena kecantikanku sebagai primadona di sebuah wisma di kompleks hiburan malam. Para lelaki kedinginan yang butuh kehangatan. Para lelaki kesepian yang butuh pelukan. Para lelaki yang tidak tahu lagi ke mana bisa menghamburkan uang mereka yang berlebihan."Istrinya jahat bagaimana? Namanya istri ya wajar saja dia tidak suka kalau suaminya berhubungan dengan perempuan lain," sahutku enteng atau tepatnya aku sudah terbiasa untuk "mengenteng-entengkan" jawaban yang ujung-ujungnya akan membuatku terluka. "Yang salah, ya suaminya. Sudah beristri kok masih bermain api. Tetapi namanya laki-laki ya begitu…," sambungku pelan.Laki-laki memang begitu, desahku. Laki-laki memang suka bermain api. Laki-laki memang suka mendua. Seperti para lelaki yang datang dan pergi di atas ranjangku. Mereka terbakar hangus gairah memberangus, haus sampai dengus-dengus napas terakhir. Lalu mereka pergi setelah sumpalkan segepok uang di belahan dadaku."Tetapi Bayu tidak seperti itu!" sergah Nina cepat. "Bayu mencintaiku, Mbak! Ia tidak akan meninggalkanku."Ya! Prihadi juga tidak seperti laki-laki lain. Ia juga mencintaiku. Prihadi tidak seperti laki-laki lain yang meniduriku dengan kasar. Ia bahkan sangat lemah lembut untuk ukuran "membeli" kehangatan dari seorang perempuan seperti aku. Karena Prihadi, maka aku tidak mau menerima tamu yang lain. Ia menginginkan aku hanya untuknya, maka ia membeli dan menebusku dari induk semangku. Lalu ia membawaku keluar dari wisma itu dan membelikan aku sebuah rumah kecil. Ia pahlawan bagiku. Ia tidak meninggalkanku. Bahkan memberikan benih kehidupan baru yang tumbuh di dalam tubuhku. Aku bahagia sekali. Tetapi kemudian aku memutuskan untuk meninggalkannya.Kuputuskan untuk meninggalkan Prihadi ketika istrinya datang menemuiku dengan begitu anggun dan berwibawa. Berhadapan dengan perempuan yang begitu berkilau, tinggi, langsing dengan kulit kuning, ayu dengan wajah priyayi, tutur katanya lemah lembut, membuatku benar-benar merasa rendah dan tidak ada artinya. Ia sama sekali tidak menghardik atau mencaci-makiku. Ia sungguh nyaris sempurna untuk ukuran seorang perempuan, kecuali…belum bisa memberikan anak untuk Prihadi!"Kamu Ningsih? Aku istri Prihadi. Namaku Indah."Oh, ia sungguh-sungguh seindah namanya."Aku tahu hubunganmu dengan suamiku," ujarnya dengan menekankan benar-benar kata "suamiku" itu. "Dan aku tahu kamu pasti perempuan baik-baik," lagi-lagi ia memberikan tekanan dalam kepada kata-kata "perempuan baik-baik" yang jelas-jelas ditujukannya kepadaku. "Sebagai perempuan baik-baik, kamu seharusnya tidak menjalin hubungan dengan laki-laki yang sudah beristri…dengan alasan apa pun," kali ini ia menekankan setiap kata-katanya sehingga membakat wajahku terasa panas."Nina, sebagai perempuan baik-baik, seharusnya kamu tidak berhubungan dengan laki-laki yang sudah beristri…dengan alasan apa pun…," aku mengulangi kalimat yang kusimpan lima tahun yang lalu untuk Nina. Sebetulnya itu klise, bukan? Hanya sekadar untuk menutupi gundah gulanaku yang entah kenapa merayapi seluruh permukaan batinku."Tetapi, Mbak, Bayu mencintaiku…," Nina menjawab. Jawaban itu juga yang kuberikan lima tahun yang lalu kepada perempuan yang nyaris sempurna itu.Tetapi ketika itu, ia justru memberikan senyum manisnya. Ia benar-benar tanpa ekspresi marah. "Laki-laki biasa seperti itu. Tetapi kamu kan perempuan baik-baik. Walaupun Prihadi menggoda, mengejar dan mencintaimu, tetapi bukankah sudah sepantasnya kamu menolaknya? Kamu kan tahu kalau dia sudah beristri?" lagi-lagi ia membuatku pias.Aku berusaha mem-photocopy kata-kata usang itu untuk Nina."Tetapi aku juga mencintai Bayu," ia melenguh getir.Kurasakan getir yang sama ketika aku memberikan jawaban itu pula kepada istri Prihadi. Bahkan waktu itu aku masih memberikan tambahan jawaban. "Aku mengandung anak Prihadi…." Kuharap dengan jawabanku itu ia tidak akan mengusik perasaanku dengan kata-katanya yang lemah lembut tetapi terasa menampar-nampar."Baiklah, aku mengerti kalau kamu mencintai Prihadi," ia tertawa pelan tetapi sungguh terasa kian menusuk-nusuk.Astaga! Ia tertawa! Terbuat dari apakah perempuan ini?"Kalau kau mencintai seseorang, maka kau akan melakukan apa saja yang akan membuatnya bahagia kan?" Ia pandai sekali bermain kalimat. Sebentar kalimat pernyataan, sebentar kalimat tanya. Tetapi tidak ada satu pun dari kalimatnya yang membakatku merasa nyaman.Hei! Konyol benar! Sudah syukur-syukur ia tidak memaki-makimu…, cetus batinku."Ya, aku akan melakukan apa saja untuk membuat Prihadi berbahagia.""Nah, kau tahu kalau Prihadi adalah tokoh masyarakat yang cukup terkenal dan disegani di kota ini, kan? Ia memiliki kedudukan, kekayaan, karisma, dan nama baik. Apakah bisa kau bayangkan bagaimana reputasi Prihadi kalau sampai terbongkar mempunyai hubungan dengan perempuan lain…dan bahkan mempunyai anak di luar nikah?"Oh…ia mempunyai tata bahasa yang sempurna! Ia sama sekali tidak menggunakan kata-kata kasar. Ia memakai istilah "mempunyai hubungan dengan perempuan lain", ia tidak mengatakan "mempunyai simpanan bekas pelacur", ia mengatakan "anak di luar nikah", ia tidak mengucapkan "anak haram". Apakah itu berarti ia menghargaiku? Tetapi kenapa aku justru tidak merasa dihargai? Aku justru merasa dipermalukan. Ataukah memang pantas aku dipermalukan?"Bagaimana? Apakah situasi itu akan baik untuk Prihadi?""Tidak," aku tidak mempunyai pilihan lain kecuali kata-kata itu.Ia tertawa pelan tetapi kali ini benar-benar seperti tawa seorang algojo yang berhasil memengal kepala seorang tawanan yang sama sekali tidak melawan."Lalu bagaimana caramu untuk membuat Prihadi bahagia? Kamu tidak mau merusak semua yang sudah dimiliki Prihadi, kan?" Ia benar-benar algojo yang sempurna. Ia memenggal kepalaku tanpa rasa sakit sedikit pun.Tinggal aku yang menggelepar, terkapar, tanpa pernah merasa sekarat meregang nyawa."Kalau kamu mencintai Prihadi, tinggalkan dia, gugurkan kandunganmu. Kamu pergi jauh dan memulai kehidupan baru. Aku akan membantumu. Kamu cantik sekali, Ningsih. Aku yakin, tidak akan sulit bagimu untuk mencari laki-laki baik yang belum beristri," ia menutup eksekusinya dengan kata-kata pelan tetapi penuh tekanan. "Jelas? Kuharap kamu cukup pandai untuk bisa mengerti semuanya," tandasnya.Lalu tidak banyak yang bisa kubantah ketika ia "membantuku" menyelesaikan semuanya. Ia melakukan transaksi jual beli atas rumah yang kutempati. Ia menggantinya dengan sejumlah uang yang lebih dari cukup. Ia mengantarku ke dokter dan membayar semua ongkos "mengeluarkan" calon kehidupan yang bersemayam di tubuhku. Ia membelikan aku tiket pesawat. Ia mengantarku sampai ke bandara. Ia memeluk dan mencium pipiku, lalu berbisik, "Selamat menempuh hidup baru, Ningsih. Tolong, jangan ganggu kehidupan Prihadi. Terima kasih atas pengertianmu. Kamu memang perempuan yang baik…"Oh! Ia benar-benar perempuan yang sempurna!Sampai pesawatku tinggal landas, aku tidak bisa menitikkan air mata sama sekali. Apa yang perlu kutangisi? Perempuan itu tidak memaki atau menghinaku. Bahkan ia "membantuku" dan memberiku banyak uang untuk memulai kehidupan baru di kota yang jauh dari mereka. Terasa jutaan sembilu menikam-nikam. Hatiku terasa sakit tetapi mataku hanya bisa mengembun.Sejak itu, aku berteman dengan kartu-kartu ini. Kartu-kartu ini pemberian induk semangku. Aku belajar dari dia membaca kartu-kartu ini. Dahulu, dari kartu-kartu ini, aku tahu apakah aku akan mendapat banyak tamu atau tidak? Apakah Prihadi akan datang atau tidak.Ah, kutepis nama itu cepat-cepat.Aku melanjutkan jalannya kartu-kartu yang masih berserakan di atas meja. Aku tidak mau mengingat masa lalu yang sudah sekian lama kukubur. Aku tidak mau menoleh ke belakang karena sangat menyakitkan. Toh, dengan uang yang kubawa, aku bisa membangun kehidupan baru, membeli rumah ini, membuka warung kecil, menerima kos-kosan, bertemu Nina…"Halangan…rintangan…rindu…ah…ia tidak mempunyai uang!" Aku berusaha mengalihkan rasa lukaku dengan membaca kartu-kartu Nina. Lagi-lagi ramalan itu yang kubaca dari kartu-kartu yang bertebaran. "Bingung…perempuan…halangan…Ia merindukanmu juga. Tetapi ia bingung bagaimana harus menghadapi istrinya," cetusku.Nina tertawa sumbang. "Bayu memang tidak punya uang. Istrinya yang kaya. Istrinya yang memegang kendali perusahaan. Istrinya sudah mengetahui hubungan kami. Dia lalu mengusirnya keluar dari perusahaan. Sekarang ia menghindar dariku, Mbak! Ia lebih mencintai kekayaan istrinya daripada perasaanku!""Bayu mengecewakanku, Mbak," sentaknya. Kali ini embun-embun di matanya berguguran menjadi rintik hujan. Mengalir deras menganak di lekuk-lekuk pipinya. "Bayu menipu hatiku, Mbak! Ia takut tidak bisa hidup kaya bila pergi bersamaku. Aku benci padanya!" Hujan itu sudah menjadi badai. Riuh rendah bergemuruh seakan puting beliung yang akan merubuhkan apa saja. Lara berkubang seperti seonggok daun-daun gugur di matanya yang tersayat."Apa yang kau inginkan darinya?""Aku ingin dia sakit…sesakit yang kurasakan!"Aku tercenung. Sesakit itu pula yang pernah kurasakan. Betapa rasa benci itu melebihi rasa sakit. Aku juga benci setengah mati kepada Prihadi. Kenapa ia tidak mencariku kalau ia mencintaiku? Kenapa sejak istrinya yang begitu sempurna itu menemuiku, ia juga tidak pernah muncul? Lalu ketika istrinya "membantuku" untuk menyelesaikan semuanya, ia juga tidak ada kabar berita? Padahal sudah kucari seakan sampai ke ujung dunia. Apakah itu sudah merupakan kesepakatan mereka berdua?Akhirnya, aku merasa pencarianku sia-sia. Ia kucari sampai ke ujung mimpi. Kubatin, kupanggil, kunanti, dengan seluruh pengharapan dan kerinduan. Tetapi ruang hampa yang kudapati. Sehingga, kuputuskan untuk bersahabat saja dengan rasa benci dan rasa sakit. Mungkin akan menjadi lebih ramah dan menyenangkan. Ternyata benar. Membenci lebih mudah daripada memaafkan. Sakit lebih nikmat daripada pengharapan. Jadilah rasa benci dan sakit yang kusimpan untuk Prihadi.Malam demi malam, kusumpahi kandungan perempuan yang nyaris sempurna itu. Aku tidak rela menggenapi kesempurnaannya sebagai seorang perempuan dengan seorang anak, sementara ia menyuruh dokter untuk menyendok dengan mudah sebiji kacang hijau kecil di dalam rahimku. Biarkan ia juga menikmati sepi yang sama seperti sepi yang dibelikannya untukku.Sejak malam itu, malam-malam Nina juga menjadi sibuk. Nina menjadi sangat menyukai malam seperti aku. Setiap malam, ia mengirimkan rasa sakit yang dirasakannya kepada Bayu. ***

Sabtu, 08 September 2012

OMG! 250 Pasangan Jepang Lakukan Seks Massal Demi Amal

OMG! 250 Pasangan Jepang Lakukan Seks Massal Demi Amal - Ini benar-benar kejadian aneh tapi nyata yang tejadi di Jepang yang diprakarsai oleh jaringan televisi khusus dewasa Naked News.




Pada acara pemecahan rekor yang bertopengkan penggalangan dana yang diprakarsai oleh jaringan televisi nan kontroversial ini, sekitar 250 wanita Jepang dan pasangannya ini melakukan (maaf) hubungan seks massal (tanpa berganti pasangan) di sebuah gudang yang tidak disebutkan tempatnya pada bulan Mei tahun 2011 yang lalu.


Para peserta sedang bersiap-siap dan mendengarkan pengarahan

Kegiatan ini direkam dengan menggunakan kamera video berdefinisi tinggi yang canggih, namun dalam video yang diedarkan tersebut wajah dan juga identitas para peserta acara gila ini disamarkan. Tidak disebutkan berapa banyak uang yang didapatkan oleh masing-masing pasangan peserta sebagai kompensasinya, namun diperkirakan jumlahnya "menarik".



mereka sedang bersiap-siap

Demi alasan kesusilaan, gambar saat mereka melakukan hal yang seharusnya tidak boleh diekspos tidak bisa di tampilkan disini. At least, benar-benar dunia kita sudah semakin rusak. Sudah sewajarnya kita mendekatkan diri kepada Tuhan.

Gila! Para Mahasiswi Sexy Leeds University, Inggris Rela Bugil Demi Amal

Gila! Para Mahasiswi Sexy Leeds University, Inggris Rela Bugil Demi Amal - Sejumlah 7 orang mahasiswi dari Equestrian Society Leeds University, Inggris, merelakan dirinya tampil setengah bugil di kalendar amal dan bahkan menjadi maskot tentara yang sedang bertugas di Afganistan.


Dari kiri ke kanan: Sophie Dunstan, Polly Young, Laura Fielding, Abi Bishop, Emily du Luart, Alice Geddes dan Sophie McHugh

Setelah foto bugil kalender beredar di dunia maya, mereka kemudian maskot bagi batalion tentara yang sedang bertugas itu. Para mahasiswi ini berharap bisa mendapatkan dana hingga 1.000 poundsterling dari penjualan kalender untuk lembaga amal Otley and District Riding for the Disabled.


"Ini menjadi sebuah pengalaman yang sungguh luar biasa termasuk memperlihatkan sebuah gebrakan baru menunggang kuda dengan hanya mengenakan sedikit penutup tubuh," demikian ketua klub E Otley and District Riding for the Disabled, Laura Fielding.

"Ini sungguh luar biasa. Saya sangat dekat dengan semua anak-anak itu dan mereka melakukannya untuk sebuah tujuan yang mulia," kata Fielding. Setelah melakukan tugas sebagai relawan di Otley and District Riding for the Disabled, para mahasiswi ini memutuskan membuat kalender bugil untuk membantu lembaga amal itu.


Lembaga amal ini mulai didirikan pada tahun 1987, sebuah lembaga yang memberikan bantuan kepada orang-orang cacat agar bisa menunggang kuda demi memenuhi standar kesehatan.

Benar-benar gila dan tidak pantas untuk ditiru. Bukankah masih ada jalan dan cara lain yang lebih bermartabat untuk mengumpulkan uang?



Senin, 27 Agustus 2012

Melakukan perbaikan periferal pada FAN


Kipas atau fan merupakan salah satu komponen di dalam casing komputer yang memiliki fungsi cukup vital. Walaupun demikian banyak yang kurang peduli dengan perawatan komponen yang satu ini. Putaran yang tinggi saat beroperasi menyebabkan pelumas poros kipas semakin menipis dan akhirnya habis. Akibatnya putaran melemah dan dapat meyebabkan kipas tidak berputar sama sekali. Akan sangat fatal kalau yang gagal beroperasi adalah kipas dari heatsink-nya prosesor. Sistem komputer yang memiliki sensor temperatur akan membuat komputer shutdown secara otomatis, tetapi untuk sistem yang tidak memiliki sensor temperatur akan menyebabkan komputer menjadi overheating dan hang. Untuk mengatasi kipas yang putarannya rendah atau macet, langkah ini juga dapat digunakan untuk perawatan :

1. Lepaskan kipas dari heatsink
2. Bersihkan debu yang melekat
3. Lepaskan stiker pada punggung kipas
4. Teteskan pelumas secukupnya (1-2 tetes), pastikan tidak ada yang menetes keluar
5. Gerakan kipas dengan tangan sampai terasa lancar
6. Pasang kembali kipas pada heatsink.

Kipas yang kondisinya baik, saat akan berhenti dari putaran akan terlihat sedikit bergerak ke arah yang berlawanan dengan putaran. Untuk pelumasan dapat digunakan pelumas dengan kekentalan rendah, bisa juga menggunakan minyak sayur.
semoga artikel ini bermanfaat untuk anda,terima kasih.

Melakukan perbaikan periferal pada FAN

Perbedaan FAT dan NTFS


Windows xp mempunyai 3 macam system diantaranya adalah:
1.FAT16
2.FAT 32
3.NTFS

•FAT16
FAT16 dikenalkan oleh MS-DOS tahun 1981. Awalnya, Sistim ini didesign untuk mengatur file di floopy drive (disket), sekarang tidak perlu anda pakai disket, FAT16 mengalami beberapa kali perubahan sehingga digunakan untuk mengatur file di harddisk. Keuntungan FAT16 adalah file system ini kompatibel hampir di semua Operating System baik itu WIndows 95/98/me, OS/2 , Linux dan bahkan Unix. Namun dibalik itu masalah paling besar dari FAT16 adalah mempunyai kapasitas tetap jumlah cluster dalam partisi , jadi semakin besar harddisk maka ukuran cluster akan semakin besar, artinya file sekecil apapun tetap akan memakan 16Kb dari harddisk. Hal buruk lain adalah FAT16 tidak mendukung kompresi , enkripsi dan kontrol akses dalam partisi.

•FAT32
FAT32 mulai di kenal pada sistim Windows 95 SP2, dan merupakan pengembangan lebih dari FAT16. FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlat cluster yang lebih besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi lebih baik dibanding FAT16. Namun FAT32 memiliki kelemahan yang tidak di miliki FAT16 yaitu terbatasnya Operating System yang bisa mengenal FAT32. Tidak seperti FAT16 yang bisa di kenal oleh hampir semua Operating System, namun itu bukan masalah apabila kalian menjalankan FAT32 di Windows Xp karena Windows Xp tidak perlu file sistim apa yang di gunakan pada partisi.

•NTFS
NTFS di kenalkan pertama pada Windows NT dan merupakan file system yang benar benar berbeda di banding teknologi FAT. NTFS menawarkan security yang jauh lebih baik , kompresi file , cluster dan bahkan support enkripsi data.
Pada Umumnya NTFS tidak kompatibel dengan Operating System lain yang terinstall di komputer yang sama (Double OS) bahkan juga tidak terdetek apabila kalian melakukan StartUp Boot menggunakan floopy. Untuk itu sangat disarankan kepada kalian untuk menyediakan partisi yang kecil saja yang menggunakan file system FAT di awal partisi. Partisi ini dapat kalian gunakan untuk menyimpan Recovery Tool apabila mendapat masalah. Namun dengan teknologi Windows Xp sekarang yang mempunyai Recovery Tool sendiri , Saya rasa itu tidak begitu penting karena kemampuan Recovery Tool dari Windows Xp sudah cukup bagus.

•NTFS Vs FAT
Jika kalian menjalankan lebih dari 1 Operating System di pc kalian , kalian mungkin perlu menyediakan partisi untuk FAT. kalian bisa memasukkan file / program ke partisi tersebut karena FAT bisa di akses oleh Operating System apapun di harddisk kalian. Tapi perlu di ingat, FAT tidak mempunyai security dalam data dan semua Operating System yang terinstall memiliki akses 100% kepada partisi yang menggunakan FAT (read,write,delete,execute). Dalam kasus lain bahkan bisa dilakukan antar jaringan apabila terkoneksi jadi jangan menyimpan file penting dalam FAT System.
Kesimpulannya, FAT system digunakan apabila kalian mau menggunakan 2 atau lebih Operating System tertanam dalam komputer kalian, sedangkan NTFS hanya spesialis untuk Windows Operating System. 

Rabu, 22 Agustus 2012

Catatan Perjalanan: Pendakian Gunung Lawu


Jika ingin melakukan pendakian gunung yang ringan dengan pemandangan yang indah. Silahkan mencoba mendaki gunung lawu.
Sebenarnya pendakian gunung lawu inibaru yang pertamkali saya dan keluarga saya lakukan . Namun kali ini saya update hasil perjalanan saya ke gunung Lawu agar ada kesan tertulis yang tertinggal . Sudah dari lama saya ingin mendaki dan menikmati pemandangan dari gunung.

Gunung Lawu merupakan gunung yang paling dekat dengan daerah orang tua saya khususnya mamah saya di Solo. Gunung  ini terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang berada di kabupaten Karanganyar dan Magetan. Gunung Lawu ini memiliki ketinggian 3.265 M dari permukaan air laut. Saya ke sana bersama keluarga dan beberapa personal dari #gengapapun yang suka jalan-jalan.

Rute pendakian lawu semoro sewu-cemoro kandang


Kita melakukan pendakian berangkat dari kampus UNS jam 10 Pagi. Dengan menumpang bus Solo-Tawangmangu turun di pemberhentian terakhir sampai Sebelas siang. Kemudian untuk menuju ke Cemoro Sewu pintu masuk pendakian maka kita harus naik angkutan kecil namanya omprengan  sejenis mobil L300. Baru sampai Cemoro Sewu pukul 11.30.
Rencana kita mendaki mendaki dengan rute naik melalui Cemoro Sewu dan turun dari Puncak Lawu melalui cemoro Kandang.Pendakian melalui Cemoro Sewu memiliki 5 pos. Cemoro sewu berada pada ketinggian 1805 dari permukaan laut. Padahal puncak lawu berada di ketinggian 3.265 dari permukaan air laut.
perjalanan indah di gunung lawu

 Rencana kita akan mendaki mulai Jam dua siang. Melakukan pendakian santai dengan lebih banyak ngemil jajanan dan banyak istirahatnya. Namun kita harus target untuk ngecampnya berada di sendang Drajat habis pos 5 untuk membuat camp. Namun karena pada malas dan pengen santai akhirnya nginepnya di Sendang drajat di warung mbok Yem dekat puncak lawu dengan fasilitas listrik, didalam rumah, nonton TV, tinggal beli makan dan minum dengan gampang   . Kita melakukan pendakian jam dua siang baru sampai Ngecamp sekitar jam delapan malam.
Pendakian Gunung Lawu

Paginya Shubuh yang begitu dingin sekitar jam 5 kita bersiap siap untuk melakukan perjalanan ke puncak gunung Lawu yang tertinggi yaitu Puncaknya bernama Hargo Dumilah. Jarak yang ditempuh dari tempat kita membuat camp yaitu sekitar 30 Menit dengan medan yang terjal.

Untuk melihat pemandangan yang bagus dari puncak sebaiknya mendaki antara sunrise hingga hampir sebelum jam 9 pagi, sebelum kabut datang. Cuaca sangat berubah-ubah. Jadi melihat sunrise dengan keindahan pemandangan yang ada itu merupakan sebuah keberuntungan.

Puncak gunung lawu tugu hargo dumilah
Hingga akhirnya saya kami tiba di puncak gunung Lawu dan disana sudah ada tandanya sebai puncak dari gunung Lawu
perjalanan turun ke puncak gunung lawu

Selang sejam berada di puncak kita melanjutkan perjalanan turun. Tidak lupa masak mie rebus dan minuman hangat di puncak. Kita turun melalui cemoro kandang. dengan tujuan turun dengan santai dan tidak melalui jalan yang terjal. walaupun melalui cemoro kandang jarak yang ditempuh semakin jauh. Hampir 5 jam kita melakukan perjalanan turun dari puncak. Begitu turun sudah ada transportasi yang membawa sampai pasar tawangmangu. alternatif kendaraan lain yaitu kita bisa menyewa mobil angkut untuk membawa kita sampai solo langsung dengan kapasitas 12 orang. Lumayan murah.
Kiri-kanan : Saya, Mamah, Ayah dan mas Anto

Demikian pengalaman pertama saya untuk pendakian gunung, sangant mengasikan dan seru..
Terimkasih.

Kamis, 16 Agustus 2012

SMS Cinta Romantis

Kumpulan SMS Cinta Romantis buat pacar....

* Pada pagi yang masih basah, aku mendengar suaramu mengapung di udara. Mengucap salam hangat untuk bumi. Mimpi apa tadi malam?

* Udara pagi yang cerah dan segar selalu kuhirup dalam-dalam. Seperti kuhirup wangi tubuhmu ketika bangun dari tidur. Selamat pagi, cinta..

* Selamat pagi, matahariku. Kau menyambut pagiku dengan tetesan embun bagaikan nyanyian merdu, membasahi dedaunan dan aneka bunga, mencipta lukisan keindahan yang sesungguhnya.

* Ke mana dunia berpihak pagi ini? Tak ada kabar yang kuterima selain bisikmu yang kutemui pada sisa mimpi tadi malam. Apa kabarmu pagi ini, sayang?

* Langit membuka tabirnya, menyapa mentariku yang cantik pagi ini. Dear, nanti pergi kuliah bareng ya

* Sunset di sini bagus, lho. Tapi gag seindah kalau kamu ada di sini bersamaku

* Pagi yang cerah! Tapi hatiku gag ikut-ikutan cerah. Habis gag ada kamu, sih

* Aku yakin lho udah packing semua barang yang aku perluin. Tapi ternyata, I miss one thing. And it's you!

* GaG tau kenapa hari ini aku ngeliat semua orang mirip sama kamu

* ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTVWXYZ
What do I miss here?
I miss 'U'

* Aku di sini, kau di sana. Kau gag ada, aku meranaa

* Mau tau hobi baruku selama liburan ini? Ngangenin kamu

* Ibu tiri makan duku. Aku pergi dan rindu kamu

* Without you, days are like:
Moanday, Tearsday, Wasteday, Thirstday, Frightday, Shattereday, & Sadday
So, send me SMS everyday!

* Burung nuri, burung tekukur. I miss you honey, selamat tidur


LEBAY yah hehehe.. gpp dikit demi CINTA

My Motorcycle nd My Friendt hehehe...