Jumat, 06 Januari 2012

KOmunikasi Efektif


Dasar-dasar Komunikasi Efektif
 Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
  1. Pengirim pesan (komunikator).
  2. Penerima pesan (komunikan).
  3. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
  1. Satu orang.
  2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
  3. Massa.

Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
Bagan. Sembilan kemungkinan proses komunikasi
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
  1. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
  2. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
  1. Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)
Description: unsur komunikasi pesan Unsur Unsur Komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara:
  1. Non mediated communication (face to face), secara langsung.
  2. Dengan media.
Bagan. Unsur komunikasi saluran komunikasi

Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya.
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
  1. Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
  2. Afektif (sikap seseorang terbentuk).
  3. Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan yang harmonis antarsesama. Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau dari segi keilmuan, maka dapat ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan umpan balik. Kelima unsur yang merupakan hasil kajian Harold Laswell ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Unsur komunikasi tersebut antara lain

A. Source (sumber) dan receiver

Sumber biasa disebut dengan pengirim ataupun komunikator ini mempunyai peran sebagai subyek atau pelaku utama bagi adanya jalinan komunikasi. Seorang komunikator yang baik tentunya harus mempunyai sifat yang mampu menunjang jalannya komunikasi. Sifat tersebut antara lain :

Pengenalan diri sendiri

Kepercayaan (credibility)

Daya tarik (attractive)

Kekuatan (power)

Sedangkan hal yang dibutuhkan oleh sumber dan receiver agar tercipta komunikasi yang baik diantara keduanya adalah :

Keterampilan berkomunikasi

Keterampilan ini termasuk didalamnya adalah keterampilan berbicara, menulis, mendengar, membaca dan bernalar.

Attitudes

Sikap sangat berperan penting dalam proses komunikasi karena sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Apabila sikap terhadap diri sendiri terhadap orang lain buruk (misalnya sombong) maka yang terjadi adalah pesan penting yang seharusnya diterima oleh receiver tidak sepenuhnya diterima karena pergeseran nilai kepentingan ataupun yang lainnya.
Dalam hubungannya dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya pada diri komunikator harus ada 3 sikap yaitu :

1. Reseptif yaitu bersedia menerima gagasan orang lain baik dari pimpinan maupun bawahan. Selektif yaitu dalam menerima pesan dari orang lain ia harus bersikap selektif.digestif yaitu kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan pesan yang akan ia komunikasikan. Komunikator harus bersikap asimilatif yaitu kemampuan komunikator dalam mengorelasikan gagasan atau informasi secara sistematis dan mengembangkannya hingga menjadi suatu konsep sebagai bahan untuk dikomunikasikan kembali.

2. Knowledge level

Tingkat pendidikan diantara keduanya (antara source dan receiver) juga sangat penting. Semakin jauh kesenjangan pendidikan antara source dan receiver maka semakin sulit untuk melakukan proses komunikasi.

3. Position with social-cultural-system

Perbedaan tingkat sosial dalam masyarakat antara receiver dan source juga sering menjadi penyebab kendala dalam proses komunikasi. Dalam bermasyarakat biasa terjadi komunikasi yang lebih intens antara perorangan yang memiliki tingkat sosial yang sama. Jikapun sudah berbeda maka bisanya komunikasi kurang bisa berjalan dengan lancar.

B. Message (pesan)

1. Kode pesan

Membicarakan pesan (message) dalam proses komunikasi, kita tidak bisa melepaskan diri dari apa yang disebut kode pesan. Manusia mampu menciptakan simbol-simbol dan memberi arti pada gejala-gejala alam yang ada di sekitarnya, sementara hewan hanya mampu mengandalkan bunyi dan bau secara terbatas. Kemampuan manusia menciptakan simbol dari yang sederhana seperti bunyi dan isyarat sampai kepada simbol yang
dimodifikasi dalam bentuk sinyal dan cahaya sehingga tercipta televisi, radio membuktikan bahwa manusia memiliki kebudayaan yang tinggi.

2. Isi pesan

Isi pesan yang baik harus sesuai dengan tujuan komunikator. Berdasarkan tujuan komunikasi Isi pesan terdiri dari informatif yaitu komunikasi ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak, sedangkan prosesnya lebih banyak bersifat difusi atau penyebaran, sederhana dan jelas. Sedangkan tujuan komunikasi yang bersifat persuasif adalah mengubah persepsi, sikap dan pendapat orang lain. Komunikasi juga ada yang tujuannya adalah menghibur, artinya bahwa komunikator mencoba menghibur komunikan. Isi pesan yang baik adalah memiliki kejelasan maksud sehingga tidak membingungkan penerima pesan.

3. Perlakuan pesan

Pesan juga membutuhkan perlakuan untuk lebih menekankan nilai dari informasi yang diberikan sehingga receiver juga mempunyai kepemahaman yang sama atas pentingnya pesan. Perlakuan pesan bisa dengan menggunakan data pendukung berupa gambar-gambar dan angka-angka.
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Umum

Berisikan hal-hal umum dipahami oleh khalayak atau komunikasi bukan terkait masalah-masalah yang hanya dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.

2. Jelas dan gamblang

Pesan harus jelas dan tidak boleh samar-samar agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyimpangan maksud dari komunikasn.

3. Bahasa yang jelas

Sebisa mungkin menghindari penggunaan istilah yang tidak dipahami oleh audience. Sebaiknya menggunakan bahasa asli setempat untuk mempermudah proses komunikasi

4. Positif

Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif.

5. Seimbang

Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrem dan selalu menentang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditlak atau tidak diterima oleh komunikan. Sebaiknya pesan ini dirumuskan seimbang, yaitu dengan tidak mengesampingkan kelemahan yang ada, disamping menonjolkan keberhasilan.

6. Penyesuaian dengan keinginan komunikasi

Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu. Dengan hal ini komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.

C. Channel (media)

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah mata dan telinga.
Sedangkan pertimbangan yang harus dilakukan untuk pemilihan media adalah

Media yang tersedia

Media yang paling banyak digunakan oleh komunikan

Media yang paling banyak digunakan kemungkinan besar diakses oleh komunikan yang banyak sehingga media yang banyak digunakan tersebut

Media yang paling banyak memberikan pengaruh

Media yang paling sesuai dengan isi pesan

Media yang paling sesuai dengan dana yang dimiliki

D. Efek

Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan
tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.

1. Personal opinion

Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.

2. Public opinion

Sering kita artikan sebagai pedapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.

3. Majority opinion

Pendapat bagian terbesar dari publik atau masyarakat. Jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka kita sering mendengar opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secara informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat. Opinion leader merupakan tempat bertanya.
Efek inilah yang memicu adanya umpan balik dari komunikan. Komunikan yang sedianya menjadi receiver berubah status menjadi komunikator sehingga terjalin komunikasi dua arah. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat menilai apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian.

Komunikasi Efektif
Pengertian
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke  pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi. Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Unsur-unsur Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:

1.    Komunikator.
    Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.
2.    Komunikan.
    Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.    Media.
    Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.    Pesan.
       Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh    terhadap kesinambungan komunikasi.
5.    Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

Fungsi dan Manfaat Komunikasi

Dengan berkomunikasi dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.    Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.    Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.    Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4.    Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5.    Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa. 
6.    Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.



Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1.    Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2.     Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3.    Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama’ah.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran/Hambatan pada Berkomunikasi:
o   Pengetahuan
o   Pengalaman
o   Intelegensi
o   Kepribadian
o   Budaya
o   Biologis:
kelainan mulut, gagap, cadel

Macam-macam Berbicara
o   Dari segi Jarak; bicara langsung (face to face) dan tidak langsung
o   Dari segi sarana; Bicara melalui surat, tlp, radio, TV, E-Mail/Internet
o   Dari segi Tujuan; Bicara dlm seminar, raker, kampanye
o   Dari segi kedinasan; bicara soal kedinasan,
o   Dari segi bahasa; Tinggi rendahnya nada suara
o   Dari lawan bicara; satu lawan satu, satu lawan Kelompok
o   Dari segi hirarchi; atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan
o   Dari segi pertumbuhan; sesuai perkembangan

Ciri-ciri Komunikasi Tidak Efektif
1.    Bertele-tele
2.    Malu-malu
3.    Marah-marah
4.    Maksud yg disampaikan tdk jelas
5.    Tersembunyi maksud pesan
6.    Non verbal
7.    Satu arah
8.    Tidak responsive
9.    Tidak nyambung
10. Tidak terbuka



Teknik Berkomunikasi yang Efektif
* Mendengar dengan aktif
* Trampil dalam berbicara
* Gaya bicara
* Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.

Menciptakan Hubungan Baik
* Menggunakan diskripsi/gambaran
* Berorientasi pada pemecahan masalah
* Spontanitas, jujur
* Empaty
* Meningkatkan komunikasi

Pedoman dalam Berkomunikasi
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain:

1.    Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam.
2.    Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.
3.    Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.
4.    Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif.
5.    Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus emosi.
6.    Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan.
7.    Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin kompleks.
8.    Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
9.    Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan.
10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar